Kebijakan Publik Site

Departemen Kebijakan Puplik BEM FMIPA Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang


31 Mei : Mengingat Hari Tanpa Tembakau Sedunia


Ditulis oleh : Latifa Hauli


Di satu hari yaitu HARI TANPA TEMBAKAU, sedikit pengetahuan mengerikan yang masih menempel di kepala tentang benda laknat bernama ROKOK akan terpaparkan. Memang, dengan sangat sedih Indonesia rupanya belum termasuk satu dari negara yang menyetujui Hari Tanpa Tembakau ini secara resmi. Tapi apa salahnya mencoba ikut ambil bagian dalam usaha dunia menyelamatkan banyak nyawa? Kenapa bicara hingga ke nyawa? Ya karena tembakau adalah pembunuh nomor 1 di dunia bahkan sebelum HIV/AIDS.

SEBAGIAN BESAR YANG TERSERANG ADALAH GENERASI MUDA KITA, Memang hanya anak muda yang mengkonsumsi atau menjadi perokok? Bukannya di usia tua justru lebih banyak lagi adanya? Ya memang! Tapi kenyataannya sekarang berdasarkan hasil perhitungan statistik, di Indonesia sendiri mengalami peningkatan usia mulai merokok menjadi di kisaran usia 9-11 tahun yang masih duduk di bangku SD! 3 tahun lalu waktu terjadi peningkatan konsumen rokok di tingkat mahasiswa saja dunia sudah cukup panik, sekarang malah hingga ke usia yang jauh lebih muda! Sebetulnya kenapa sih musti repot sekali memikirkan dan mengusik kedamaian para perokok? Toh merokok beli sendiri, kalau sakit yang cepat mati diri sendiri, trus kenapa musti usil? Kenapa?

Lebih parah lagi, bahaya merokok itu bukan hanya membahayakan si perokok itu sendiri, tetapi juga membahayakan orang-orang yang tidak merokok di sekitar perokok tersebut. Dan kadang-kadang para perokok itu cuek. Sudah disediain ruang khusus merokok, malah seenaknya merokok di luar. Sudah tau ada wanita hamil atau anak-anak di sekeliling, malah tetap saja merokok. Telah kita ketahui bahwa Salah satu zat yang begitu dikenal oleh orang-orang yang terkandung dalam rokok adalah nikotin. Bukan rahasia lagi bahwa nikotin menyebabkan kecanduan bagi siapa saja yang menghirupnya atau mengkonsumsinya. Nikotin sifatnya sangat adiktif, lebih daripada heroin, kokain, ataupun alkohol, karena nikotin menyebabkan efek langsung ke otak selama kurang dari 10 detik.

Mengingat jatuhnya hari tanpa tembakau sedunia yang diperingati setiap tanggal 31 Mei atau yang sering kita kenal sebagai the World No Tobacco Day, sebagai Scientis, Ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan oleh masyarakat khususnya mahasiswa yang berada di lingkungan kampus terkait masalah rokok.

  • Larangan merokok di sembarang tempat karena tentu akan mengganggu orang yang tidak merokok.

  • Kampus merupakan tempat edukasi bukan tempat untuk perokok.

  • Untuk menciptakan lingkungan kampus yang bersih dari pencemaran asap rokok, perlu adanya minimalisasi perokok di area kuliah, laboratorium, dan bagian kampus yang lainnya.



Yang perlu dilakukan adalah penanaman nilai-nilai budaya sejak dini. Ini lebih dari sekedar pendidikan kesehatan dan pemberian pengetahuan tentang bahaya rokok. Ini harus merupakan penanaman filosofi kehidupan. Ketika filosofi ini tertanam kuat dan kemudian informasi ilmiah tentang bahaya merokok dibeberkan, kita akan lebih bisa mengambil keputusan untuk tidak merokok. Cara itu akan jauh lebih efektif daripada pemberian motivasi ekstrinsik dengan cara dipaksa-paksa, ditekan-tekan, dan diintimidasi ini dan itu. Sayangnya, pendidikan kita sekarang sering hanya bersifat pengetahuan (informatif) dan bukannya bersifat pembentukan watak dan kepribadian secara filosofis.


JIKA ANDA MEROKOK SAMA SAJA ANDA MEMBUNUH SAUDARA ANDA.

“ SAY NO TO CIGARRET”

Dept Kebijakan Publik FMIPA UNDIP

BEM FMIPA (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) Universitas Diponegoro memiliki 6 departemen, salah satunya adalah Dept KP (Kebijakan Publik).

Dept KP memiliki seorang menteri dan 6 orang staff, yaitu:
- Romi Setiawardi (Menteri)
- Arsyil Hendra Saputra
- Aminuddin
- Fitria Zana Kumala
- Nelly Mirnasari
- Latifa Hauli
- Widayanti